Skip ke Konten

Aksi Bersih Buang Sampah

Semua Sampah Warga Habis dibersikan

Berikut versi berita yang lebih detail dengan gaya narasi santai namun tetap tegas dan luas:

PP Gunung Pandak Gelar Aksi Bersih “Pembuangan Sampah Rumput Tetangga”

Membangun Kesadaran Lingkungan dari Hal Sederhana, Bersama Masyarakat Sekitar

Gunung Pandak – Dalam suasana pagi yang cerah, semangat gotong royong kembali bergema di lingkungan Pondok Pesantren Gunung Pandak. Hari itu, santri dan warga sekitar turun tangan dalam kegiatan yang diberi nama unik dan penuh makna: “Pembuangan Sampah Rumput Tetangga.” Meski terdengar sederhana, kegiatan ini menyimpan pesan yang dalam—tentang kepedulian, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.

Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 pagi. Para santri, pengurus pondok, dan warga sekitar berkumpul dengan peralatan seadanya—cangkul, karung, sapu lidi, dan semangat yang tak terbendung. Titik awal pembersihan difokuskan pada area sekitar pagar luar pondok, gang-gang kecil, serta halaman rumah warga yang kerap tertutup oleh rumput liar dan tumpukan sampah yang terabaikan.

“Kita tidak sedang bicara soal sampah biasa. Kita sedang bicara tentang kebiasaan—tentang bagaimana kita memandang kebersihan sebagai bagian dari iman, dan kepedulian sebagai bagian dari hidup bermasyarakat,” ujar salah satu pengurus PP Gunung Pandak, Ustadz Ridwan, di sela-sela kegiatan.

Lebih dari Sekadar Bersih-bersih

Yang menarik dari kegiatan ini bukan hanya hasil akhirnya—lingkungan yang bersih dan tertata—melainkan prosesnya. Di sinilah terlihat wajah kerukunan: para santri yang biasanya duduk mengaji kini memungut sampah, warga yang biasanya sibuk di ladang kini sibuk memotong rumput bersama. Semua membaur tanpa sekat, semua bergerak dengan satu tujuan: menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan.

“Rumput tetangga bukan hanya soal halaman, tapi tentang kepedulian kita terhadap yang ada di sekitar kita. Kalau halaman kita bersih tapi halaman tetangga kotor, ya tetap saja tidak nyaman. Jadi, ini adalah latihan sosial bagi kita semua,” ungkap Bu Aminah, salah satu warga yang turut serta.

Sampah dan rumput yang telah dikumpulkan kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir menggunakan gerobak dorong dan motor roda tiga milik pondok. Beberapa santri juga menyortir sampah yang masih bisa didaur ulang—langkah kecil namun berarti untuk mendukung gerakan hidup minim limbah.

Menanamkan Nilai, Membangun Kebiasaan

Tak hanya berhenti pada aksi fisik, kegiatan ini juga disertai dengan sesi refleksi singkat setelah pembersihan selesai. Para santri diajak untuk merenungkan pentingnya menjaga kebersihan bukan sekadar sebagai rutinitas, tetapi sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kegiatan ini bukan event seremonial. Ini adalah gerakan. Kita ingin menjadikan bersih-bersih sebagai budaya, bukan sekadar program musiman,” tegas salah satu panitia kegiatan, Kak Fajar.

Kegiatan berakhir sekitar pukul 10.30 pagi. Wajah-wajah lelah terlihat, tapi tersenyum puas. Lingkungan pondok dan sekitarnya tampak jauh lebih rapi dan bersih dibanding sebelumnya. Namun yang lebih penting, semangat kepedulian yang tumbuh di hati para peserta menjadi oleh-oleh yang tak ternilai harganya.

Rencana Berkelanjutan

Pihak pondok menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan terus digalakkan secara berkala. Bahkan, mereka tengah merancang agenda “Pekan Bersih Kampung” yang akan menggandeng lebih banyak elemen masyarakat, termasuk sekolah-sekolah sekitar dan komunitas pemuda.

“Ini baru awal. Kita ingin menjadikan Gunung Pandak bukan hanya sebagai tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga sebagai pelopor gerakan peduli lingkungan di wilayah ini,” tutup Ustadz Ridwan dengan penuh optimisme.

Dokumentasi kegiatan ini juga akan dibagikan di media sosial resmi pondok, sebagai bentuk transparansi sekaligus inspirasi bagi lembaga lain untuk memulai gerakan serupa. Karena dari rumput tetangga yang dibersihkan bersama, kita sedang menanam benih peradaban yang bersih dan peduli.

Jika ingin dibuatkan versi PDF, poster kegiatan, atau teks untuk caption media sosial, tinggal beri tahu saja!

di dalam Sosial
Bagikan
Tage
Arsip
Masuk untuk meninggalkan komentar
Santri Masuk Gorong-Gorong